Mencoba Membuat Gim Novel
Tuesday, 24 Dec 2024Pertengahan tahun lalu, salah satu teman yang sering ke dojin convention"pasar kreator" semacam Comifuro, Comipara, dst. bersama saya (baik sebagai pengunjung atau sirkel jualan) ingin membuat sebuah gim visual novel untuk dipamerkan di sebuah event. Kami langsung ngegas mengerjakannya. Akan tetapi, proyek itu berhenti di akhir tahun lalu dikarenakan kombinasi: kami yang malas dan beralih fokus untuk membuat buku untuk event.
Beberapa minggu lalu, kami mencoba untuk menyelesaikan hutang yang belum terpenuhi itu, dan kami benar-benar bisa membereskannya!
Lavinia si Penyihir Online
Teman-teman dapat mengunduh Lavinia secara gratis di soft.jir.moe!
Sebenarnya, ini bukan gim yang gila. Durasinya pendek; dapat diselesaikan dalam satu jam. Ilustrasinya sederhana. Banyak aset-aset lain seperti efek suara, gambar latar belakang, dan sejenisnya antara kami buat sebisanya atau kami peroleh secara gratis. Kami menggunakan Ren’Py, sebuah game engine yang dispesialisasikan untuk membuat visual novel. Jika kau pernah dengar Doki Doki Literature Club!, Ren’Py adalah game engine di baliknya.
Perkara Teknis
Yah, sebenarnya saya merasa terbatasi oleh Ren’Py di beberapa aspek, entah karena ketakmampuan saya untuk mengutilisasi game engine ini secara maksimal atau memang limitasi dari sananya. Misalnya, di Lavinia saya membutuhkan tampilan layar yang secara otomatis scroll ke bawah di adegan tertentu. Ini benar-benar sangat menyebalkan untuk ditulis di kode Ren’Py! Akan tetapi, secara keseluruhan, Ren’Py memang pilihan bagus untuk membuat visual novel dengan cepat karena banyak hal yang sudah diabstraksikan. Sehingga, kami tidak perlu menulis kode ulang di banyak tempat, atau seperti dalam idiom bahasa Inggris: kami tidak perlu to reinvent the wheel.
Jika saya punya banyak waktu, mempelajari dan menggunakan game engine Godot adalah pilihan menarik.
Sirkel VN?
Sebenarnya ide teman saya ini bukan hanya membuat gim, tetapi membuat sejenis sirkel yang mengembangkan visual novel. Selama ini kami dapat dibilang aktif di event lokal sebagai sirkel yang menjual fan merch, seperti pada umumnya, dan juga buku. Karena teman saya ini penggemar Jun Maeda, dia ingin membuat sirkel kami menjadi semacam Key, atau “Key-Key-an” paling minimal.
Setelah menyelesaikan Lavinia, saya juga berpikir untuk tidak berhenti di situ. Justru karena kesederhanaan gim pertama kami inilah, ide teman saya tadi menjadi lebih masuk akal. Singkatnya, masih ada ketidakpuasan di hati saya tentang visual novel pendek ini. Masih banyak yang bisa dieksplorasi.
Beri kami 10 lagu yanaginagi, niscaya akan kami kembangkan gim lagi!
To blog To top